Webmail |  Berita |  Agenda |  Pengumuman |  Artikel |  Video

Kemerdekaan dari Amarah

25 November 2019
06:23:23 WIB

Kemerdekaan dari Amarah

Yakobus 1:19-20

Yakobus membagikan tiga kunci penting dari pembacaan kita ini. Pertama, kita harus menjadi pendengar yang baik, Kedua, kita harus berpikir sebelum membuka mulut kita dan berbicara. Ketiga, kita harus belajar untuk mengendalikan amarah kita.

            Tidak dapat mengontrol amarah mengakibatkan orang dapat berbicara dengan sembarangn, kasar, bahkan yang paling ekstrem ada yang sampai membunuh. Dan Yakobus coba menjelaskan agar kita dapat mengendalikan diri dan amarah kita.

            Contoh: Bawa Mobil cepat2 dan di depan lambat. Kemarahan manusia itu tidak mengerjakan kebenaran dihadapan Allah, malah merusak hubungan dengan orang lain.

            Contoh konflik keluarga paling kita ingat ialah ketika Kain menjadi sangat marah kepada Habel dan membunuhnya (Kejadian 4:1-16). Karena marah Kain membunuh saudaranya sendiri.

Konselor keluarga Kristen, Gary Smalley mengatakan, amarah menciptakan jarak antara kita dan orang yang membuat kita marah, kita sering menarik diri tidak mau berinteraksi. Amarah menciptakan kegelapan. 1 Yohanes1:9-11.

Tidak heran kalau kitab Amsal mengingatkan kita tentang amarah. (amsal 14:7 berkata orang yang lekas marah melakukan banyak kebodohan. Amsal: 29:22 berkata, orang yang marah memulai pertengkaran dan orang yang lekas marah melakukan banyak sekali dosa.

Mark Conner mengatakan: Bagi kita yang menjadi pemimpin atau memegang otoritas, sangatlah penting agar kita belajar untuk mengendalikan amarah kita karena kita mewakili Allahdihadapan orang. Amarah mengakibatkan banyak kerusakan ketika ia muncul dari figur otoritas.

Rasul Paulus mengingatkan kita dalam Efesus 4:26: “apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa” terjemahan Good News mengatakan: “apabila kamu menjadi marah, janganlah membiarkan amarahmu membawamu ke dalam dosa.”

Ilustrasi: Satu kali ada satu bapa marah besar dengan mobilnya, dia menendang mobilnya dan memaki-maki mobil tersebut dengan sebuah kemarahan yang tak terkendalikan karena mobil itu tidak bisa dihidupkan. Dia membanting pintu mobi, memukul kap dan mengata-ngatai mobil itu dengan berbagai kata kotor yang tidak anda temukan dalam kamus maki. Setelah di cek dia lupa kalau dia mobil belum isi bensin, dan lupa mengganti busi, dia lupa kalau mobilnya itu mobil tua yang dia beli sejak zaman bahterah Nuh.

Beethoven diduga telah menyebabkan ketuliannya sendiri karena kemarahannya yang tidak terkendali. Para dokter Amerika mengatakan, bahwa kemarahan yang tidak terkendali melepaskan ke dalam tubuh racun-racun kimia yang menyebabkan penyakit-penyakit seperti, Kangker, jantung, maag. kemungkinan orang yang tukang marah mengalami stroke lebih besar dibandingkan dengan orang-orang yang hidup dengan damai Tuhan dalam hidupnya. Ketika kita tidak dapat mengendalikan kemarahan kita, kita sedang membunuh diri kita secara perlahan.

Mungkin kita pernah mendengar cerita tentang Musa. Ketidak mampuan Musa mengendalikan kemarahannya pertama kali ketika dia membunuh orang Mesir yang memukul orang Israel. Kemudian kemarahan itu muncul lagi ketika dia turun dari Gunung Sinai ketika dia melihat orang Israel menyembah patung lembu emas. Lalu menghancurkan loh batu yang berisikan kesepuluh perintah Tuhan. Dan kemarahn yang tak terkendali berikut dalam Bilangan 20. Saat Allah menyuruh Musa untuk berbicara kepada bukit batu agar bukit batu mengeluarkan air untuk diminum oleh orang Israel. Tetapi karena dia marah kepada pemberontakan orang Israel dia memukul bukit batu itu dengan kemarahan.

Ingatlah tanggapan terakhir Allah terhadap kemarahan Musa tersebut. Allah melarang Musa untuk masuk ke Tanah Perjanjian bersama umat Israel. Tiga kali Musa berdoa dalam Ulangan, berdoa supaya Tuhan mengubah pikiranNya. Kemarahan Musa membunuh impiannya.

 Matius 21:12-13. Mengapa Yesus marah orang berjualan di depan bait Allah? Mungkin karna tidak boleh orang jualan di Bait Allah ka?

Jadi dalam zaman perjanjian Lama, semua orang harus membawa kurban kepada Imam. Dan harus memeriksa hewan tersebut. Nah ternyata jika hewan itu cacat sedikit Imam2 akan menjual hewan2 tersebut di depan Bait Allah dengan harga yang mahal. Orang2 Yahudi yang saleh mereka malu melihat praktek para imam yang seperti itu. Mereka takut menegur perbuatan para Imam tersebut. Itu sebabnya waktu Yesus sampai di depan bait Allah dan melihat semua itu Dia mengusir mereka dan membongkar semua kandang hewan tersebut.

Kemarahan Musa sama dengan kemarahan Yesus, apa perbedaannya? Perbedaannya ialah kemarahan Musa adalah kemarahan yang tidak terkendalikan. Terkadang kita lebih sering mengalami kemarahan yang sulit terkendalikan kemarahan yang salah arah.

            Suatu hari Abraham Lincoln berdiri di sebuah dermaga dan melihat seorang wanita berkulit hitam di jual sebagai budak dengan meninggalkan suami dan anaknya, Lincoln marah menggenggam tanggannya sampai berdarah sambil berpikir itu salah. Dan jika mendapatkan kesempatan aku akan menghentikannya. Dan waktu Lincoln menjadi Presuden Amerika dia menghentikan perdagangan orang sekaligus menghentikan perbedaan ras pada saat itu.

Kapan kemarahan itu salah? Saat kita marah tanpa sebab, saat kita marah dan tak terkendalikan.

Amsal 15:18 berkata: si pemarah membangkitkan pertengkaran. Amsal 21:19 lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.

 

Bagaimana kita dapat menguasai kemarahan?

1.      Roh Kudus menguasai kita

Rasul Paulus menulis dalam Galatia 5:22-23 “tetapi buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Ini semua adalah lawan dari kemarahan dan kehilangan penguasaan diri.

 

Jangan sampai kita dikendalikan oleh roh jahat.

2.      Belajar untuk memaafkan (Amsal 19:11). Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

3.      Jangan berteman dengan orang yang lekas marah (Amsal 22:24-25)  jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, supaya engkau jangan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

 (John Hagge mengatakan:”Pemudi jika anda berpacaran dengan pemuda yang dikuaai oleh kemarahan yang tidak terkendali, tinggalkanlah dia hari ini. Pemuda jika anda berpacaran dengan pemudi yang suka marah tidak terkendali, cinta pada pandangan pertama disembuhkan oleh pandangan kedua. Teruslah mencari!

Ayah, apakah anda mempunyai seorang anak yang beralih dari kemarahan yang satu kepada kemarahan yang lainnya? Salomo menyarankan nasihat ini: “kebodohan melekat pada hati orang muda, tapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.”amsal 22:15. Saat saya masih kanak-kanak dan kehilangan penguasaan diri, ayah saya selalu menolong saya dengan sabuk di tangannya. Saya belajar untuk menguasai kemarahan saya.

4.       belajarlah tertawa, Alkitab berkata dalam Nehemia 8:10: Sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu kekuatanmu. Sukacita dan tertawa dapat menjadi penawar kemarahan yang tidak terkendali dan salah arah: tawa dapat menjadi balsem bagi penyakit kemarahan kita.

Orang yang tertawa atau bahagia sepanjang hidupnya, ilmu kedokteran berkata bahwa tertawa dan bahagia melepaskan suatu enzim dalam tubuh anda yang dapat menyembuhkan. (jangan2 bapak ibu lupa cara tertawa heheh).

Anda perlu memilih antara kemarahan yang sedang membunuh anda atau sukacita dari Tuhan, yang akan menyembuhkan anda secara emosional dan jasmani. Kemarahan menghancurkan tubuh, jiwa, roh, pernikahan, kesehatan, anak-anak dan damai sejahterah kita. Sekarang bapak ibu mau pilih yang mana tawa atau kemarahan?

 

Baca Efesus 4:26-27 dan 31-32

Sebagaiman Allah telah mengampuni kita, marilah kita membuang kemarahan kita dan menaruh kasih Kristus dalam setiap kehidupan kita.

 

Pdt. Rifki Serva Tuju, M.Pd 

File Terbaru

Facebook Fanpage

TAUTAN EKSTERNAL